Kamis, 25 Desember 2014

KASUS 18

Masalah Buruh & Subsidi BBM Jadi Risiko Ekonomi Tahun Ini


Jakarta - Memasuki tahun baru, belum berarti permasalahan tahun lalu bisa dihentikan. Permasalahan ekonomi yang fundamental antaralain soal beban subsidi BBM, infrastruktur dan masalah hubungan industrial masih 'menghantui' ekonomi saat ini.

Pengamat ekonomi Drajad Wibowo menyatakan pemerintah Indonesia perlu mewaspadai beberapa hal yang belum terselesaikan pada tahun lalu sehingga bisa memberikan dampak pada perekonomian saat ini.

Pertama, besarnya beban subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menguras anggaran negara sehingga mengurangi belanja untuk pembangunan infrastruktur. Dampaknya, infrastruktur negara masih belum dapat diperbaiki sehingga menghambat arus barang.

"Saya ingin menekankan ada risiko yang jarang diperhatikan, tapi dampaknya bisa besar terhadap stabilitas makro melalui neraca perdagangan. Pertama, risiko penyumbatan lalu lintas barang akibat infrastruktur jalan yang jelek. Jalan di Indonesia sudah amat sangat tidak memadai dalam menghadapi lalu lintas barang dan orang yang meningkat pesat. Kita sangat jauh tertinggal untuk menutup gap ini," ujarnya kepada detikFinance.

Untuk itu, lanjut Drajad, pemerintah harus mampu mengurangi belanja subsidi BBM ini secara drastis. Selain itu, terdapat risiko memburuknya hubungan industrial yaitu kenaikan upah yang jauh lebih besar dari kenaikan produktivitas yang dapat menyebabkan para pengusaha lari ke negara tetangga Indonesia.


Analisis :

Menurut saya, pemerintah harus lebih memperhitungkan anggaran untuk infrastruktur jalan dibanding pemerintah harus mengerahkan sebagian besar anggaran negara untuk subsidi BBM yang masih dimanfaatkan oleh golongan atas dimana seharus nya BBM bersubsidi tersebut dikhususkan untuk golongan bawah.
Banyak juga resiko yang terjadi akibat minim nya sarana lalu lintas di Indonesia, angka kecelakaan yang cukup tinggi pun tidak bisa dihindari. Tidak hanya untuk pengguna kendaraan pribadi yang harus was-was dijalan tetapi para pengusaha yang mengandalkan jalur darat sebagai kelancaran usaha mereka pun cukup khawatir dengan keadaan lalu lintas sekarang.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar